KABARBUGIS.ID – Tim gabungan tim gabungan antara Tim Tahura dan Flora Fauna International (FFI) telah memasang kamera trap di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latif Setelah penemuan jejak Anoa baru-baru ini.
Pemasangan kamera trap untuk memantau anoa yang dilakukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latif, Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai.
Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, Nasrul Tanjung menyampaikan bahwa ada sebanyak 24 Kamera Trap terdiri dari bantuan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) sejumlah 4 Buah dan 20 dari FFI, namun hanya memasang 16 kamera dengan total jarak sekitar 2,4 Kilometer.
Saat pemasangan kamera, ungkap Nasrun kembali ditemukan jejak anoa sehingga disimpulkan dugaan sementara, yakni Tahura merupakan rumah bagi Anoa dan cukup banyak banyak populasi Anoa melintas di kawasan tersebut.
"25 Oktober saat kami memasang, ditemukan lebih banyak lagi jejak anoa, sehingga kami punya tesis (Dugaan) ada dua yaitu apakah tahura home base (Rumah anoa) ataukah cukup banyak populasi anoa lewat disekitar itu karena dari fesenya banyak yang kami temukan," jelasnya kepada Tim KabarBugis.id, Selasa (1/11).
Dirinya juga mengatakan saat ini timnya hanya terfokus pada identifikasi terhadap bukti-bukti ilmiah atas keberadaan Anoa, sementara hasil dari kamera trap diagendakan dilihat pada akhir bulan November.
"Kalau survei populasi rencana kedepan, sementara kita hanya identifikasinya untuk memastikan secara bukti-bukti ilmiah bahwa anoa itu ada di Tahura, mungkin akhir bulan November jika ditemukan Anoa kita akan melakukan diskusi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas perlindungan Anoa, Pengelolaan Tahura dan populasinya," lanjutanya.
Ia juga menilai meski ada kawasan perkemahan di Tahura, wilayah itu masih aman untuk Anoa karena lokasi ditemukan jejak Anoa berjarak sekitar 4 km dari lokasi perkemahan.
"Tahura itu luasnya 720 Ha dan yang dijadikan perkemahan serta jalanan menuju perkemahan seluas 1,2 Ha, tempat kita mengidentifikasi anoa jaraknya dari perkemahan itu sekitar 4 Km cukup jauh, artinya Aman," tutupnya.
Berikut hasil perluasan penemuan tim Identifikasi Anoa di Tahura Sinjai Borong
1. Jejak kaki Anoa: Ukuran Jejak kaki dari anoa yang ditemukan Bervariasi dengan kisaran panjang antara ±4-9cm, serta lebar ±3-5cm
2. Feces (kotoran) Anoa: ditemukan berupa kotoran baru yang masih basah serta kering dengan
3. Pakan Anoa: ditemukan di sekitar lokasi pengamatan (berdasarkan literatur pakan dari anoa serta pengetahuan tim pengamat (masyarakat sekitar kawasan)
4. Kubangan: Secara teori anoa merupakan satwa yang suka dengan kubangan serta membutuhkan air yang tergenang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada sekitar areal pengamatan ditemukan banyak kubangan serta sumber air yang menggenang yang diduga sebagai sumber air minum dari anoa itu sendiri.
5. Bekas Tandukan: Bekas Tandukan anoa yang dimana ada areal pada pohon yang tidak berlumut serta terdapat bekas jejak tanduk pada keliling pohon.