News  

Jejak Anoa Jantan Ditemukan di Tahura Abdul Latif Sinjai

KABARBUGIS.ID – Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latif Kecamatan Sinjai Borong selain sebagai tempat wisata juga merupakan kawasan pelestarian alam berdasarkan No. SK. 267/Menhut-II/2008 dengan berbagai visi, salah satunya pusat konservasi Anoa, hal itu senada dengan penemuan jejak Anoa baru-baru ini.

Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, Nasrul Tanjung membeberkan bahwa sebenarnya program identifikasi Anoa telah ada sejak tahun 2017 atau setahun setelah adanya Rencana Jangka Panjang (RJP) Tahura tahun 2016-2025 namun belum terlaksana karena kurangnya anggaran.

"Pada tahun 2017, tahun pertama setelah ada RJP diprogramkan identifikasi Anoa di Tahura, namun tidak terlaksana karena untuk identifikasi anoa dibutuhkan anggaran sekitar 500 Juta," kata Nasrul Tanjung kepada Tim KabarBugis.id, Selasa (1/11).

Saat dirinya mulai menjabat sekitar Juni 2021, ia giat melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait mengenai visi tahura tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa program identifikasi Anoa bisa dilaksanakan pada tahun 2022.

"Kita mengidentifikasi Anoa di Tahura sesuai kemampuan yang ada tidak didukung pendanaan, jadi kita mengandalkan kemauan dan berbagai dukungan baik dari kepala DLHK Sinjai, Kementerian Lingkungan Hidup dan LSM," ucapnya.

Setelan melakukan ekspedisi identifikasi anoa sejak (25/9), timnya membuahkan hasil dengan temuan jejak Anoa berupa Feses (kotoran) dan jejak kaki Anoa pada (21/10). Berdasarkan keterangan ahli Anoa dari IPB, Dr. Haris Mustari, jejak penemuan tersebut positif anoa jantan.

"Sebelumnya tidak ditemukan hasil karena objeknya waktu itu adalah bentuk tubuh anoanya (bertemu langsung), namun ternyata pertemuan dengan anoa sangat sulit mereka bisa mencium aroma manusia sekitar 2 Km sehingga di pertengahan oktober kita ubah ke jejaknya dan pada tanggal 21 Oktober ditemukan jejak kotoran Anoa kemudian saya  konfirmasi ke pihak BBKSDA dan Pak Haris, hasilnya positif anoa jantan," jelasnya.

Diketahui, Anoa merupakan hewan tergolong fauna peralihan, termasuk satwa mamalia dalam famili bovidae dan endemik hidup di daratan dan hanya di pulau Sulawesi, saat ini populasinya menurun dan terancam punah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *