KABARBUGIS.ID – Musim tanam tahun ini di Kabupaten Pinrang tidak semua petani dapat melakukan penanaman, sebab dilakukan normalisasi saluran irigasi di beberapa titik. Namun, untuk tahun depan diklaim kembali normal.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Irigasi Pedesaan Pinrang Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Kabupaten Pinrang, Husni Nakka. Ia mengatakan untuk musim tanam Oktober 2022-Maret 2023 ini para petani memang diimbau untuk memperhatikan ketersediaan air.
“Karena irigasi sedang dikerja. Jadi ada saluran yang dikeringkan untuk proses itu,” kata Husni Nakka, Rabu (30/11).
Husni menambahkan hal itu disebabkan proses pengerjaan irigasi Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe yang dimulai dari 17 Oktober-31 Maret 2023. Dan untuk durasi waktu itu pula, pengeringan air irigasi dilakukan.
“Yang berarti, untuk tahun depan musim tanam di daerah Kecamatan Mattiro Sompe bisa seperti sebelumnya lagi,” ungkapnya.
“Meski begitu, pengerjaan pendukung untuk saluran irigasi itu tetap dilakukan sampai Desember 2023,” jelasnya.
Terpisah Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid menyampaikan, untuk mengatasi ketersediaan air pada musim tanam Oktober hingga Maret ke depan, ada sistem lain yang memang diimbau kepada para petani untuk bisa digunakan. “Itu adalah sistem tadah hujan,” bebernya.
Andi Irwan, bertutur sistem tadah hujan memang bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan oleh para petani.
Sebab jangan sampai, jika memaksakan diri menggunakan metodologi yang lama, itu bisa mempengaruhi produktivitas hasil panen karena ketersediaan air yang kurang. “Pompanisasi juga bisa,” pesannya.