News  

SIPS Bone dan RDS Salurkan Bantuan ke Nenek Hasnah

KABARBUGIS.ID – Relawan Solidaritas Insan Peduli Sesama (SIPS) Bone dan Relawan Rumah Dongeng Sinjai (RDS) salurkan bantuan ke Nenek Hasnah (75) di Dusun Kampala, Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Sinjai, Rabu (11/1).

Koordinator Relawan SIPS Bone, Ani mengaku mendapatkan informasi terkait kondisi Nenek Hasnah yang sangat memperhatikan. Pihaknya pun bersama relawan RDS menyalurkan bantuan.

Bantuan yang disalurkan yakni alat dapur, tempat tidur dan bantuan lainnya. "Setelah dilakukan assessmen beberapa hari lalu di kediaman Nenek Hasnah. Kami putuskan bersama RDS untuk memberikan bantuan seadanya hari ini," kata Ani kepada KabarBugis.id, di kediaman Nenek Hasnah.

Ani mengatakan untuk total donasi selama dua hari terkumpul sekitar Rp 4 Juta dan disalurkan dalam bentuk barang sesuai kebutuhan keluarga nenek Hasnah.

"untuk total belanjanya sekitar 4 jutaan, mulai dari alat dapur, tempat tidur, sembako, makanan anaknya dan pakaian-pakaiannya," lanjutnya.

Diketahui, selain menyalurkan bantuan, gabungan relawan tersebut turun melakukan pembenahan rumah.

Sebelumnya dikabarkan Hasnah (75) warga Dusun Kampala, Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai cukup memprihatinkan meski mendapatkan bantuan dari pemerintah. Nenek Hasnah dan keluarga bertahan hidup hanya mengandalkan PKH.

Di usia senjanya, Hasnah diharuskan menghidupi satu orang anak, Kasmawati (40) yang saat ini mengalami stroke dan cucunya, Rahmawati Syauqiah (2) dengan mengandalkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan pemberian dari masyarakat.

"Mengandalkan pemberian ji, kadang tommi puasa kodong, bantuan pemerintah ada pertiga bulan (PKH)", jelas Ani, Koordinator Solidaritas Insan Peduli Sesama (SIPS) Bone kepada KabarBugis.id, Selasa (10/1).

Relawan Solidaritas Insan Peduli Sesama (SIPS) Bone bersama Relawan Rumah Dongen Sinjai (RDS) saat melakukan kunjungan ke rumah Hasnah harus berjalan kaki dan melewati tempat pembuangan akhir (TPA).

"Tengah hutan, lewat pembuangan sampah,  sekitar 2 kilometer dari jalan raya, dan 15 meter dari pembuangan sampah,” lanjutnya.

Selain itu untuk keperluan air, Hasnah dan keluarganya hanya memanfaatkan air hujan.

"mengandalkan air hujan untuk mandi, minum dan keperluan lainnya," tutupnya.

Sementara, Ketua RDS, Yani Mirsal saat dikonfirmasi mengatakan kondisi tempat tinggal Hasnah terbilang cukup memprihatinkan dan tidak terawat.

"Memprihatinkan, rumahnya dari luar terlihat tidak terurus apalagi bagian dalamnya yang lebih parah," katanya.

Exit mobile version