KABARBUGIS.ID – Dibalik kehadiran Kereta Api pertama di Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak terlepas dari Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan pengoperasian Kereta Api pertama di Sulsel di era modern hari ini, Rabu (29/03).
Presiden didampingi Ibu Iriana Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selama dua hari yakni Rabu 29-30 Maret 2023.
Hal itu dibenarkan oleh Bupati Maros Chaidir Syam. Ia mengatakan salah satu lokasi kunjungan Presiden Jokowi adalah Kabupaten Maros. Diagendakan orang nomor satu di RI itu akan berkunjung ke Maros selama 2 hari ke depan, dengan berbagai kegiatan.
“Bapak Presiden akan meresmikan pemanfaatan penggunaan rel Kereta Api di Kabupaten Maros. Dimana daerah Maros mendapatkan tiga stasiun yakni Stasiun Mandai, Stasiun Kota Maros dan Stasiun Rammang Rammang," kata Chaidir Syam, Selasa (28/03).
Awal pembangunan KA Sulawesi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) targetkan Kereta Api Sulawesi akan nyambung dari Kota Makassar hingga Manado, Sulawesi Utara.
Saat ini rutenya tersambung dari Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru sampai Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Kereta api (KA) Makassar-Parepare itu sudah mulai diuji coba melayani penumpang.
"Di masa mendatang, kereta api akan menyambungkan kota dan daerah dari Makassar di Sulawesi Selatan hingga Manado di Sulawesi Utara," kata Jokowi akhir januari 2023 lalu.
Jalur kereta api ini telah dibangun sejak 2015 untuk pertama kali groundbreaking lintasan kereta dari Makassar hingga Parepare. Kereta api di Sulawesi ini sekarang sudah terbangun kurang lebih 110 kilometer.
Rel kereta api di Sulawesi ini memiliki lebar 1.435 mm. Ukuran ini diklaim jauh lebih besar dari pada KA yang ada di Jawa. Dengan rel yang lebih lebar, disebut bisa menampung kapasitas yang lebih besar juga.
SYL Berada di Balik Hadir KA Modern di Sulsel
Dalam catatan redaksi KabarMakassar.com jaringan KabarBugis.id Kereta Api di Sulsel ini digagas pertama kali oleh Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo 2014 silam. SYL bersama Wagub Agus Arifin Nu’mang dianggap tokoh peletak dasar Kereta Api di daerah ini pada era modern.
KA di Sulsel sendiri pernah ada di zaman penjajahan Belanda yang melayani rute Makassar-Takalar. Dalam catatan redaksi Kereta Api pertama di Sulsel beroperasi 1922-1930. Jalur kereta api tersebut menghubungkan Makassar-Takalar sepanjang 47 Km yang dibangun pada masa Hindia-Belanda.
Kereta Api di era Modern ditandai saat groundbreaking proyek trans Sulawesi, 12 Agustus 2014 silam di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Hadir dalam acara kala itu Gubernur Sulsel bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Bupati Barru H Andi Indris Syukur.
“Kereta Api ini merupakan impian masyarakat selama puluhan tahun yang lalu,” katanya Gubernur Syahrul Yasin Limpo di acara groundbreaking tersebut.
SYL dalam kesempatan itu mengatakan Proyek ini merupakan jalan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi tahap I (Makassar-Parepare) sepanjang 143 Km yang juga merupakan bagian awal dari pengembangan perkeretaapian Trans Sulawesi yang ditargetkan sepanjang 2.000 km dari Makassar ke Manado.
Dengan adanya groundbreaking ini, diharapkan seluruh Pulau Sulawesi akan terkoneksi dengan kereta api sehingga akan terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pulau Sulawesi.
Di kesempatan itu juga SYL yang saat ini tercatat Menteri Pertanian mengatakan, perwujudan sarana kereta api di daerahnya merupakan impian masyarakat daerahnya sejak puluhan tahun lalu.
"Dulu dijanjikan dibangun transportasi kereta api oleh Belanda, relnya sudah ada di Kabupaten Takalar, tapi kemudian itu tidak berlanjut lagi," paparnya.
Dia mengatakan, dengan adanya pembangunan sarana kereta api di daerah ini, tentu akan menjadi energi bagi wilayah di kawasan timur Indonesia.
Pada tahap awal pengadaan sarana transportasi kereta api ini, dilakukan untuk rute Kota Makassar-Kota Parepare dengan panjang rel mencapai 146 kilometer. Sedang anggaran yang dialokasikan untuk proyek tahap perdana itu mencapai Rp10 triliun.
"Kereta api ini nanti tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga barang," katanya.
Gubernur Sulsel mengatakan, tidak ada negara maju tanpa kereta api. Karena itu, pihaknya berharap pembangunannya dipercepat.
Sementara itu, Bupati Barru H Andi Idris Syukur mengatakan, daerahnya memiliki banyak potensi ekonomi, sehingga masuk dalam wilayah Kawasan Ekonomi Terpadu (Kapet) Parepare.