KABARBUGIS.ID – Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Bidang Kemitraan, Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan telah menggelar pertemuan dalam rangka diskusi lanjutan pengelolaan rumput laut di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Sinjai menjadi salah satu wilayah untuk hilirisasi dan industri rumput laut di Sulsel. Selain Pangkep dan Bantaeng.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof Adi Maulana menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut telah membahas dan mendiskusikan lebih lanjut terkait pengembangan pengelolaan rumput laut di Sulawesi Selatan dengan melihat berbagai pertimbangan potensi daerah yang dapat dijadikan rujukan atau tempat budidaya rumput laut.
"Dalam pengembangannya akan berkolaborasi bersama pemerintah setempat, guna mengoptimalkan hilirisasi melalui hasil penelitian dan inovasi yang dilakukan," kata Prof Adi Maulana dikutip dari KabarMakassar.com jaringan KabarBugis.id, Senin (10/4).
Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa rencana pengembangan pengelolaan rumput laut ini dapat diperkuat melalui program Kedaireka Matching Fund sebagai upaya untuk menciptakan kolaborasi strategis antar universitas dan mitra kerja.
"Potensi rumput laut di Sulsel sangat tinggi, sehingga ini adalah peluang yang besar untuk dapat diwujudkan bersama. Kita akan kembangkan pengelolaan dan produksinya melalui efektivitas budidaya dengan peningkatan kualitas rumput laut. Melalui Pusat Unggulan Ipteks Pengembangan dan Pemanfaatan Rumput Laut (PUI-P2RL) Unhas, kita siap menjadi Pusat Unggulan Rumput Laut di Indonesia," jelasnya.
Sehingga, secara umum membahas terkait studi kelayakan lokasi yang potensial terhadap budidaya rumput laut dengan mempertimbangkan konsep tata ruang wilayah pesisir.
Hal ini akan sejalan dengan pendampingan yang akan diberikan melalui program bina desa menggunakan pemilihan teknologi yang tepat guna, serta dengan perencanaan jangka panjang untuk peningkatan nilai tambah rumput laut berbasis produk turunan dengan memperhatikan kualitas produk yang ramah lingkungan.
Dimana, wilayah yang berpotensi yang menjadi rujukan sementara adalah Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Bantaeng.
"Berdasarkan rencana kerja sama yang akan melibatkan beberapa kabupaten ini, Sinjai menjadi salah satu wilayah untuk hilirisasi dan industri rumput laut di Sulsel," pungkasnya.