KABARBUGIS.ID – Pemerintah Kabupaten Pinrang berangkatkan puluhan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) ke Provinsi Bali.
Apresiasi itu diberikan Pemda Pinrang atas sukses menjalankan tugasnya mengibarkan bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan di Kabupaten Pinrang.
Para Paskibraka Kabupaten Pinrang melakukan studi tour ke Istana Kepresidenan Tampaksiring. Rombongan diterima Kepala Istana Kepresidenan Tampaksiring Agus Wawan Herwanto dan Danramil Tampaksiring Kodim 1616 Gianyar, Bali, Kapten Inf Wiranata.
Istana Kepresidenan Tampaksiring sendiri berada di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
"Apresiasi ini kami berikan kepada anak-anak (Paskibraka) kita karena sudah sukses menjalankan tugasnya," kata Wakil Bupati Pinrang, Alimin, Rabu (6/8).
Alimin menambahkan, mereka melakukan studi tour ke Istana Kepresidenan Tampaksiring untuk menambah wawasan kebangsaan.
Selain di Istana Kepresidenan Tampaksiring, Paskibraka Kabupaten Pinrang juga akan melakukan kunjungan ke sejumlah desa wisata yang ada di Provinsi Bali.
"Sejarah kebangsaan harus ditanamkan sejak dini. Semoga apa yang didapatkan di sini dapat menambah wawasan kebangsaan dan wawasan kepariwisataan bagi para Paskibraka kita," ujarnya.
Untuk diketahui Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno dimana Presiden Soekarno menginginkan adanya tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga dan juga bagi tamu-tamu negara yang berkunjung ke Bali.
Nama Tampaksiring berasal dari dua buah kata bahasa Bali yaitu tampak (bermakna ”telapak”) dan siring (bermakna “miring”). Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa.
Istana Kepresidenan Tampaksiring berada di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Pulau Bali, lebih kurang 40 kilometer dari Denpasar.
Kawasan Istana ini berada pada ketinggian lebih kurang 700 meter dari permukaan laut dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dan berlokasi di atas perbukitan. Oleh karena itu hawa di lingkungan Istana cukup sejuk dan cenderung dingin pada malam hari, terutama pada musim kemarau.
Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah Kemerdekaan Indonesia. Pembangunannya dimulai tahun 1957 sampai dengan tahun 1960.