KABARBUGIS.ID – Perum Bulog Makassar bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mulai menyalurkan bantuan cadangan pangan tahap II berupa beras kepada 58.773 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di Halaman Kantor Bupati Gowa, Senin (11/9).
Penyaluran bantuan cadangan pangan tersebut sebagai upaya mengatasi kekeringan akibat El Nino di Kabupaten Gowa.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta mengatakan penyaluran hari ini diperuntukkan bagi Kecamatan Somba Opu yang nantinya akan berlanjut kepada kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Gowa.
"Khusus hari ini kita salurkan ke Somba Opu sebanyak 5.124 KPM atau 51.240 kg karena setiap KPM akan mendapatkan 10 kg per bulannya," kata Karmila Hasmin Marunta kepada KabarBugis.id.
Ia merinci total KPM yang menerima penyaluran bantuan ini sebanyak 58.773 KPM dengan total beras 587.730 kg, dimana setiap bulannya seluruh KPM terdaftar akan menerima bantuan cadangan beras sebanyak 10 kg.
"Sementara Kuatum penyaluran untuk Kabupaten Gowa 587 ton per bulan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan situasi saat ini sedikit mengkhawatirkan. Pasalnya bencana El Nino yang memicu terjadinya kondisi kekeringan berdampak pada produksi pertanian sehingga jauh mengalami penurunan termasuk beras.
"Saat ini cadangan beras pemerintah sekitar 58 persen berdasarkan hasil identifikasi yang dikeluarkan oleh badan pangan. Sehingga berdasarkan instruksi presiden maka hari ini kita melakukan penyaluran cadangan beras sampai tiga bulan kedepan (Desember)," ungkapnya.
Apabila hal ini berlanjut, kata Adnan, seluruh pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota diminta melalui APBD dan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk menambahkan bantuan beras agar diberikan kepada masyarakat kita di wilayah masing-masing.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengidentifikasi lokasi pertanian yang bisa meningkatkan produksinya, begitupun lokasi atau lahan yang terjadi kekeringan untuk membuat sumur bor bekerjasama dengan TNI.
"Nanti kita kerjasama dengan TNI, karena dan ada program dari Angkatan Darat dan Divisi Kostrad untuk pembuatan sumur bor memakai BTT di lokasi-lokasi yang terdapat kekeringan ekstrim," jelas Adnan.
Bupati Adnan meminta SKPD terkait untuk mengawal penyaluran tersebut agar tepat sasaran sekaligus dilakukan pendampingan oleh Kejari sehingga penyaluran berjalan dengan baik.
"Kita akan lihat datanya apakah ini sudah mencukupi kepada KPM yang mendapatkan penyaluran, kalau memang masih terjadi kekurangan pemerintah siap menambahnya memakai BTT dan APBD Kabupaten Gowa, sehingga semuanya bisa mendapatkan penyaluran bantuan, sehingga kekeringan yang kita khawatirkan tidak terlalu dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat kita yang ada di wilayah kabupaten Gowa," harap Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini.