News  

Kadis Dikbud Pinrang Kuker ke Kecamatan Lembang

KABARBUGIS ID – Kunjungan Kerja Kadis Dikbud Pinrang dipusatkan di SDN 225 Pinrang, Kelurahan Tadokkong, Kecamatan Lembang, kunjungan kerja Kadis Dikbud Pinrang bersama, Kepala Inspektorat, BKD, Kepala Satpol PP, Camat Lembang, Sabtu 7/10.

Dihadiri seluruh Kepala UPT SDN bersama Kepala UPT SMP beserta para Operator dan Bendahara sekolah se-kecamatan Lembang.

Kepala Dinas Dikbud Pinrang Andi Matjtja Moenta dalam sambutannya  mengucapkan terima kasih kepada semua operator sekolah yang bekerja keras dalam Lingkup sekolah terkait kelengkapan dokumentasi LPj dan pembangunan sarana prasarana sekolah, sehingga para kepala UPT sekolah perlu mengucapkan terima kasih kepada Operatornya karena dapat membantu menyelesaikan LPJ dengan cepat.

“Kesuksesan dalam satu pembangunan adalah Kinerja para Operator, sekali lagi saya sangat berterima kasih atas kerja keras para Operator sekolah,” paparnya.

Lebih Lanjut Matjtja mengatakan, program yang akan dijalankan terkait kedisiplinan dalam lingkungan sekolah Disdikbud bekerjasama Satpol PP yang diberikan nama “Operasi Kasih Sayang” yang akan diberlakukan di setiap sekolah se-kabupaten Pinrang.

“Adapun permasalahan yang sering terdengar dan terlihat di medsos terkait tindak kekerasan di sekolah maka saya berharap kepada Kepala sekolah dan para guru tolong disampaikan kepada kami, bukan pada orang yang tidak berkepentingan,” jelasnya.

Dia juga berharap agar Kepala sekolah dan para guru-guru untuk tetap berkoordinasi, berkolaborasi, serta kompak agar tercipta kerjasama yang baik di sekolah, dalam rangka meningkatkan Mutu pendidikan di kabupaten Pinrang.

Matjtja dalam kesempatan ini berpesan agar kiranya para kepala sekolah, ketika ada yang sering tidak hadir di sekolah, terutama guru P3K agar segera memberikan laporan kepada dinas pendidikan. Dan berharap dalam pertemuan ini untuk selalu disiplin.

Ditempat yang sama Perwakilan Satpol PP kabupaten Pinrang memaparkan bahwa fungsi dari Operasi Kasih Sayang ini agar para pelajar benar-benar datang kesekolah untuk belajar, bukan berada diluar lingkungan sekolah disaat jam pelajaran. 

"Dan bilamana ada murid atau siswa yang didapat saat jam pelajaran berada di tempat-tempat yang tidak semestinya, seperti di warnet, warkop, bahkan di rumah penduduk ngumpul, maka kami akan memberikan pembinaan pada siswa tersebut," ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *