News  

Sepak Bola Tarkam di Pinrang Ricuh, Diduga Diprovokasi oleh Anggota Dewan Terpilih dan Kepala Desa

Panitia Sepak Bola akan buat laporan polisi atas kericuhan terjadi

Riswan panitia sepak bola Desa Marannu (dok. KabarBugis.id).
Riswan panitia sepak bola Desa Marannu (dok. KabarBugis.id).

KABARBUGIS.ID — Viral video pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali ricuh, Senin (12/8/2024).

Dalam video yang beredar, rombongan suporter terlihat mengejar panitia dan saling adu jotos.

Aparat yang berjaga bahkan terlihat kewalahan melerai massa. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Marannu, Kecamatan Mattiro Bulu, Pinrang.

Salah seorang tokoh masyarakat, H. Suharto, mengatakan bahwa awalnya pertandingan sepak bola antara Desa Pananrang dan Padakkalawa berjalan aman.

Namun, terjadi cekcok antar pemain di dalam lapangan. Ditambah lagi, oknum anggota dewan Pinrang yang terpilih bernama P. Baharuddin Pasi memprovokasi massa.

“Berjalan baik semua awalnya. Ada pemain yang cekcok di lapangan itu kan biasa, tapi ada provokasi,” kata Suharto kepada media, Rabu (14/8/2024).

“Iya, itu anggota dewan, dapil sini juga, partai Demokrat,” tambahnya.

Suharto mengungkapkan bahwa anggota legislator terpilih tersebut memang sudah memprovokasi warga dengan cara menerobos palang pembatas.

Dilanjutkan saat pertandingan dimulai, anggota DPRD terpilih itu terus meneriaki panitia dengan kata-kata kasar.

“Dari awal memang, pertama datang sama suporternya terobos palang pembatas paksa mobil masuk. Waktu pertandingan dimulai teriak katai panitia,” ujarnya.

Menurutnya, atas bentrokan tersebut beberapa panitia mengalami luka setelah dikeroyok massa.

Pihaknya pun berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Banyak panitia diinjak, dipukuli. Saya juga kepalaku berdarah. Iya, rencana mau lapor polisi,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang panitia, Riswan mengatakan dirinya juga ikut menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang di lapangan sepak bola itu.

Ia menilai kejadian tersebut diduga diprovokasi oleh kepala desa Pananrang bersama anggota DPRD terpilih, P. Baharuddin Pasi sehingga terjadi kericuhan.

“Ada Pak Desa-nya provokator sama anggota DPRD terpilih (Baharuddin) itu. Kepala saya dipukul, saya diinjak injak oleh massa,” jelasnya.

Akibat, kericuhan terjadi sepak bola tingkat umum ditiadakan, kata dia pihak panitia dan warga setempat dirugikan hiburan tahunan itu ditiadakan sebagian.

Selain itu, dirinya berencana akan melakukan pelaporan ke kepolisian atas tindakan pengeroyokan terhadap dirinya.

“Saya akan lapor polisi secepatnya. Saya sudah visum,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *