News  

Anggota DPRD Terpilih Baharuddin Angkat Bicara Setelah Dianggap Provokator pada Pertandingan Sepakbola di Pinrang

Mantan Ketua APDESI Pinrang Baharuddin akan melakukan pelaporan ke pihak kepolisian atas tudingan provokator

KABARBUGIS.ID – Anggota DPRD Pinrang terpilih, P. Baharuddin Pasi angkat bicara namanya dituding memprovokasi massa sehingga terjadi kericuhan pada pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) di Desa Marannu, Kecamatan Mattiro Bulu, Pinrang, Senin (12/8/2024) lalu.

Baharuddin heran dirinya dikait-kaitkan dalam insiden tersebut. Ia menilai faktanya berbanding terbalik dengan tudingan terhadap dirinya.

“Kalau dibilang saya provokator itu saya heran. Justru saya melerai supaya tidak terjadi keributan saat itu,” kata Baharuddin kepada KabarBugis.id, Jum’at (16/8/2024).

Kata dia, sebelum pertandingan kendaraan pemain asal desanya sempat dihadang panitia menggunakan palang kayu dan dilarang masuk.

“Nah, disitu saya mencoba memediasi agar kendaraan pemain bisa masuk. Supaya pemain tidak jalan kaki. Kalau saya dibilang ada di video itu betul. Bukan saya memprovokasi, itu yang saya tidak terima dituduh provokasi,” jelasnya.

Menurutnya di babak pertama pertandingan berlangsung dengan baik. Namun, menit terakhir pertandingan terjadi keributan.

“Saya tidak tahu, yang mana duluan buat keributan. Kan banyak orang, saat itu saya mencoba menenangkan massa maupun pemain agar tidak terpancing,” katanya.

“Karena kehabisan suara lalu saya ke panggung ambil mike untuk menenangkan situasi dalam bahasa Bugis. Makanya dicek baik-baik videonya, jangan video setengah-setengah dikasih viral,” tambahnya.

Baharuddin merasa dirugikan atas pencemaran nama baiknya yang dianggap provokator atas kericuhan terjadi di Lapangan Desa Marannu tersebut. 

Mantan Ketua APDESI Pinrang Baharuddin, akan melakukan pelaporan ke pihak kepolisian atas tudingan tersebut.

“Tentu saya akan lakukan lapor balik, karena sudah mencemarkan nama saya dan lembaga saya,” pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, viral video pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali ricuh, Senin (12/8/2024).

Dalam video yang beredar, rombongan suporter terlihat mengejar panitia dan saling adu jotos.

Aparat yang berjaga bahkan terlihat kewalahan melerai massa. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Marannu, Kecamatan Mattiro Bulu, Pinrang.

Salah seorang tokoh masyarakat, H. Suharto, mengatakan bahwa awalnya pertandingan sepak bola antara Desa Pananrang dan Padakkalawa berjalan aman.

Namun, terjadi cekcok antar pemain di dalam lapangan. Ditambah lagi, oknum anggota dewan Pinrang yang terpilih bernama P. Baharuddin Pasi memprovokasi massa.

“Berjalan baik semua awalnya. Ada pemain yang cekcok di lapangan itu kan biasa, tapi ada provokasi,” kata Suharto kepada media, Rabu (14/8/2024).

“Iya, itu anggota dewan, dapil sini juga, partai Demokrat,” tambahnya.

Suharto mengungkapkan bahwa anggota legislator terpilih tersebut memang sudah memprovokasi warga dengan cara menerobos palang pembatas.

Dilanjutkan saat pertandingan dimulai, anggota DPRD terpilih itu terus meneriaki panitia dengan kata-kata kasar.

“Dari awal memang, pertama datang sama suporternya terobos palang pembatas paksa mobil masuk. Waktu pertandingan dimulai teriak katai panitia,” ujarnya.

Menurutnya, atas bentrokan tersebut beberapa panitia mengalami luka setelah dikeroyok massa.

Pihaknya pun berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Banyak panitia diinjak, dipukuli. Saya juga kepalaku berdarah. Iya, rencana mau lapor polisi,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang panitia, Riswan mengatakan dirinya juga ikut menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang di lapangan sepak bola itu.

Ia menilai kejadian tersebut diduga diprovokasi oleh kepala desa Pananrang bersama anggota DPRD terpilih, P. Baharuddin Pasi sehingga terjadi kericuhan.

“Ada Pak Desa-nya provokator sama anggota DPRD terpilih (Baharuddin) itu. Kepala saya dipukul, saya diinjak injak oleh massa,” jelasnya.

Akibat, kericuhan terjadi sepak bola tingkat umum ditiadakan, kata dia pihak panitia dan warga setempat dirugikan hiburan tahunan itu ditiadakan sebagian.

Selain itu, dirinya berencana akan melakukan pelaporan ke kepolisian atas tindakan pengeroyokan terhadap dirinya.

“Saya akan lapor polisi secepatnya. Saya sudah visum,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *